Kisah Nabi Ibrahim Serta Beberapa Mukjizatnya Lengkap

Kisah Nabi Ibrahim Serta Beberapa Mukjizatnya Lengkap – Kisah islami lanjutan dari cerita sebelumnya yang mengkisahkan ayah nabi ibrahim tidak mau beriman kepada Allah. Pada cerita kali ini akan menceritakan tentang Nabi Ibrahim yang menghancurkan berhala-berhala dan kisah mukjizat nabi ibrahim dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih detailnya silahkan simak ulasan Pengetahuanislam.com dibawah ini.

Kisah Nabi Ibrahim Serta Beberapa Mukjizatnya Lengkap

Nabi ibrahim as pada akhirnya merasa tidak ada manfaat lagi berdebat dengan kaumnya yang keras kepala dan tidak mau menerima keterangan dan bukti-bukti nyata yang dikemukakan oleh beliau dan selalu berpegang pada satu-satunya alasan bahwa mereka tidak akan menyimpang dari acara persembahan nenek moyang mereka, walaupun oleh Nabi ibrahim as dinyatakan berkali-kali bahwa mereka dan bapak-bapak mereka keliru dan tersesat mengikuti jejak syaitan dan iblis.

Nabi ibrahim kemudian merancang dan membuktikan kepada kaumnya dengan perbuatan yang nyata yang dapat mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa berhala-berhala dan patung-patung mereka betul-betul tidak berguna bagi mereka dan bahkan tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Nabi Ibrahim menghancurkan berhala berhala sesembahan kaumnya

Sudah menjadi tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan babylon bahwa setiap tahun mereka keluar kota beramai-ramai pada suatu hari raya yang mereka anggap sebagai keramat. berhari-hari mereka tinggal di luar kota di suatu padang terbuka, berkemah dan membawa bekal makanan dan minuman yang cukup. Mereka bersuka ria dan bersenang senang sambil meninggalkan kota. Sehingga kota mereka kosong dan sunyi.

Mereka berseru dan mengajak semua penduduk agar keluar meninggalkan rumah dan turut beramai-ramai menghormati hari suci itu. Nabi ibrahim as yang juga turut diajak tetapi ia berpura-pura sakit dan diizinkan tinggal di rumah karena mereka merasa khawatir bahwa penyakit ibrahim as yang dibuat-buat itu akan menular dan menjalar di kalangan mereka bila ia turut serta.

Dalam hati nabi ibrahim “Inilah dia kesempatan yang ku nantikan,” tak kala melihat kota sudah kosong dari penduduknya, sunyi senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung yang berkicau, suara daun-daun pohon gemerisik ditiup angin kencang. Dengan membawa sebuah kapak ditangannya ia pergi menuju tempat beribadatan kaumnya yang sudah ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya deretan pantung-patung yang terlihat diserabi tempat peribadatan itu.

Kemudian dipecahkannya patung patung itu dan dihancurkannya berpotong potong dengan kapak yang berada di tangannya. Patung yang besar ditinggalkannya utuh, tidak diganggu oada lehernya dikalungkanlah kapak nabi ibrahim as itu, kemudian dia pergi.

Terperanjat dan terkejutlah para penduduk, ketika mereka pulang dari berpesta ria di luar kota dan melihat keadaan patung-patung, tuhan mereka hancur berantakan dan menjadi potongan yang berserakan di atas lantai.

Bertanyalah satu kepada yang lain dengan nada heran :

“Siapakah yang telah berani melakukan perbuatan yang jahat dan keji ini terhadap Tuhan-tuhan persembahan ini?”

Berkata salah seorang di antara mereka :

“Ada kemungkinan bahwa orang yang selalu mengolok-olok dan mengejek persembahan kami yang bernama ibrahim itulah yang melakukan perbuatan berani ini.”

Seorang yang lain menambah keterangan dengan berkata :

“Bahkan dialah yang pasti berbuat, karena ia adalah satu-satunya orang yang tinggal di kota sewaktu kami semua berada di luar merayakan hari suci dan sakral itu”.

Setelah dilakukan penyelidikan,

akhirnya terdapat kepastian yang tidak diragukan lagi bahwa nabi ibrahimlah yang merusakkan dan memusnahkan patung-patung itu. Rakyat kota berama-ramai membicarakan kejadian yang dianggap suatu kejadian atau penghinaan yang tidak dapat diampuni terhadap kepercayaan dan persembahan mereka. Suara marah, jengkel dan kutukan terdengar dari segala penjuru, yang nenuntut agar si pelaku diminta bertanggung jawab dalam suatu pengadilan terbuka, dimana seluruh rakyat penduduk kota dapat ikut serta menyaksikannya.

Dan memang itulah yang diharapkan oleh Nabi Ibrahim as agar pengadilan dilakukan secara terbuka dimana semua warga masyarakat dapat turut menyaksikannya. Karena dengan cara demikian beliau dapat secara terselubung berdakwah menyerang kepercayaan yang bathil dan sesat itu, seraya menerangkan kebenaran agama dan kepercayaan yang ia bawa. diantara yang hadir diharapkan masih bisa terbuka hatinya bagi iman dan tauhid yang diajarkan dan dakwahnya.

Hari pengadilan ditentukan dan datang rakyat dari segala pelosok bersama-sama mengunjungi padang terbuka yang disediakan bagi sidang pengadilan itu.

Ketika nabi ibrahim datang menghadap para hakim yang akan mengadili ia disambut oleh para hadirin dengan teriakan kukutan dan cercaan, menandakan sangat gusarnya pada penyembah berhala terhadap beliau yang telah berani menghancurkan persembahan mereka.

Ditanyakan nabi ibrahim as oleh para hakim :

“Apakah engkau yang melakukan penghancuran dan merusakkan Tuhan-tuhan kamu?”

Dengan sikap yang tenang, Nabi ibrahim as menjawab :

“Patung besar yang berkalung kapak di lehernya itulah yang melakukannya. Coba tanya saja kepada patung-patung itu siapakah yang menghancurkannya.”

Para hakim terdiam sejenak seraya melihat yang satu kepada yang lain dan berbisik-bisik. Kemudian berkata si hakim:

“Engkaukan tahu bahwa si patung patung itu tidak dapat berbicara dan berkata mengapa engkau minta kami bertanya kepadanya?”

Tibalah waktunya yang memang dinantikan oleh nabi ibrahim as, maka sebagai jawaban atas pertanyaan yang terakhir itu beliau berpidato membentangkan kebathilan persembahan mereka, yang mereka pertahankan mati matian, semata mata hanya karena adat itu adalah warisan nenek moyang. Berkata nabi ibrahim as kepada para hakim itu :

“Jika demikian halnya, mengapa kamu sembah patung-patung itu, yang tidak dapat berkata, tidak dapat melihat dan tidak dapat mendengar, tidak dapat membawa manfaat atau menolak mudharat, bahkan tidak dapat menolong dirinya dari kehancuran dan kebinasaan? Tidak dapatkah kamu berpikir dengan akal yang sehat bahwa persembahan yang kau lakukan adalah perbuatan yang keliru hanya di fahami oleh syaitan. Mengapa kamu tidak menyembah Tuhan yang menciptakan kamu, menciptakan alam sekeliling kamu dan menguasakan kamu di atas bumi dengan segala isi dan kekayaan”

Setelah selesai nabi ibrahim as menguraikan pidatonya, para hakim mengeluarkan keputusan bahwa nabi ibrahim as harus dibakar hidup-hidup sebagai ganjaran atas perbuatannya menghina dan menghancurkan Tuhan-tuhan mereka, maka berserulah para hakim kepada rakyat yang hadir menyaksikan pengadilan itu “Bakarlah ia dan belalah Tuhan tuhanmu, jika kamu benar benar setia kepadanya”

Keputusan mahkamah telah dijatuhkan

Nabi ibrahim as harus dihukum dengan dibakar hidup-hidup dalam api yang besar sebesar dosa yang telah dilakukan. Persiapan bagi upacara pembakaran yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat yang melihat. Tanah lapang bagi tempat pembakaran disediakan dan diadakan pengumpulan kayu bakar dengan banyaknya dimana tiap penduduk secara gotong royong harus mengambil bagian membawa kayu bakar sebanyak yang ia dapat sebagai tanda bakti kepada Tuhan persembahan mereka yang telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim as.

Berbondong-bondonglah para penduduk dari segala penjuru kota membawa kayu bakar sebagai sumbangan dan tanda bakti kepada tuhan mereka. di antaranya terdapat para wanita yang hamil dan orang sakit yang membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperoleh barokah dari tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka dan melindungi yang hamil di kala ia bersalin.

Kisah Mukjizat Nabi Ibrahim

Setelah berkumpul kayu bakar dilapangan yang disediakan untuk upacara pembakaran dan tertumpuk serta tersusun laksana sebuah bukit, berduyun duyunlah orang datang untuk menyaksikan pelaksanaan hukuman atas diri nabi ibrahim as. kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yang dahsyat yang sedang beterbangan di atasnya berjatuhan terbakar oleh panasnya uap yang ditimbulkan oleh api yang menggunung itu.

Kemudian dalam keadaan terbelenggu, nabi ibrahim as didatangkan dan dari atas sebuah gedung yang tinggi dilemparkanlah ia ke dalam tumpukan kayu yang menyala-nyala itu dengan iringan firman Allah :

“Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi ibrahim” (Qs 21 ; 69)

Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat ia dilemparkan ke dalam bukti apa yang menyala-nyala itu, nabi ibrahim as tetap menunjukkan sikap tenang dan tawakkal karena iman dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi makanan api dan kurban keganasan orang kafir musuh Allah.

Dan memang demikianlah apa yang terjadi tatkala ia berada dalam perut bukti apa yang dasyat itu ia merasa dingin sesuai dengan seruan Allah perlindungnya dan hanya tali temali dan rantai yang mengingat tangan dan kakinya yang terbakar hangus, sedangkan tubuh dan pakaian yang terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api, ini merupakan mujizat yang diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya, nabi ibrahim, agar dapat melanjutkan penyampaian risalah yang ditugaskan kepadanya kepada hamba-hambanya Allah yang tersesat itu.

Kisah Nabi Ibrahim Serta Beberapa Mukjizatnya Lengkap

Semua yang hadir pada upacara pembakaran heran tercengang tatkala melihat nabi ibrahim as keluar dari bukti api yang sudah padam dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh dengan pakaian yang tetap berada seperti biasa, tidak ada tanda tanda sentuhan api sedikit pun. Mereka kemudian pergi meninggalkan lapangan dalam keadaan heran seraya bertanya-tanya pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yang ajaib itu terjadi, padahal menurut anggapan mereka dosa nabi ibrahim sudah nyata mendurhakai tuhan yang mereka puja dan sembah.

Ada sebagian dari mereka yang dalam hati kecil mulai meragukan kebenaran agama mereka namun tidak berani membicarakan rasa ragunya itu kepada orang lain, sedangkan para pemuka dan para pemimpin mereka merasa kecewa dan malu, karena hukuman yang mereka jatuhkan ke pada nabi ibrahim as dan kesibukan rakyat mengumpulkan kayu bakar selama berminggu-minggu telah berakhir dengan kegagalan sehingga merasa malu kepada nabi ibrahim as dan para pengikutnya.

Mukjizat yang diberikan oleh Allah swt

Mukjizat yang diberikan oleh Allah swt kepada nabi ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalam kepercayaan sebagian penduduk terhadap persembahan dan patung patung mereka dan membuka mata hati. banyak dari mereka memikirkan kembali ajakan nabi ibrahim as dan dakwahnya.

Bahkan tidak kurang dari mereka yang ingin menyatakan imannya kepada nabi ibrahim, namun khawatir akan mendapatkan kesukaran dalam kehidupannya akibat kemarahan dan balas dendam para pemuka dan para pembesarnya yang mungkin akan menjadi hilang akal bila merasakan bahwa pengaruhnya telah beralih ke pihak nabi ibrahim.

Nabi ibrahim selalu menyeru dan mengajak ayahnya agar beriman kepada Allah, dan cepat bertaubat, sebagaimana tersebut dalam Al-Qur an :

“Ceritakanlah (hai muhammad) kisah ibrahim di dalam Al kitab (Al-Qur’an) ini. sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya : Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?”

“Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang padamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku janganlah kamu menyembah syaitan, sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan” (QS 19 : 41 – 45)

Kemudian ayahnya menjawab, sebagaimana tersebut dalam Al qur an

Berkatalah bapaknya :

“Bencikah kamu kepada tuhanku, hai ibrahim? jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kuranjam, dan tinggallah aku buat waktu yang lama”

Sejak saat itulah beliau pindah ke kan’an (Palestina) dan disanalah beliau berumah tangga dan mempunyai keturunan. nabi ibrahim as mempunyai dua orang istri, istri pertamanya adalah siti sarah dan yang kedua ada siti hajar.

Pada mulanya, nabi ibrahim as tidak memperoleh keturunan dengan istrinya siti sarah kemudian beliau menikah lagi dengan siti hajar, barulah dari siti hajar nabi ibrahim as memperoleh keturunan yang bernama ismail. Setelah usia siti sarah agak lanjut, barulah beliau mendapatkan keturunan yang bernama ishak dan ishak inilah yang menurunkan anak bernama Ya’qub.

Nabi ibrahim berdebat dengan raja Namrud

Nambrud berkata : “Ibrahim, siapakah yang menjadikan alam ini ?”

Nabi ibrahim menjawab : “Yang menjadikan alam ini adalah dzat yang dapat menghidupkan dan dapat mematikan dan berkuasa atas segala-galanya.”

“Aku juga berkuasa, barang siapa yang aku perintahkan untuk membunuhnya, maka matilah ia, dan apabila aku membiarkannya hidup, maka hiduplah dia ” Kata namrud.

“Tuhan kami ialah yang menerbitkan matahari dari sebelah timur, maka cobalah kamu putar terbitnya dari sebelah mana” Jawab nabi ibrahim as.

Setelah mendengar perkataan nabi ibrahim as itu, maka tercenganglah namrud dan ia tidak dapat menjawab

Namrud mengaku sebagai Tuan. “Akulah tuhan yang berhak disembah! akulah maharaja!” ucapnya dengan angkuh. siapa yang menyembah namrud akan mendapat makanan dan sumber hidup dari padanya. Dan siapa yang ingkar kepada namrud, tidak akan diberi makanan kepadanya walau sedikitpun.

Allah sangat murka kepada namrud. Lalu Allah menurunkan azab berupa ribuan nyamuk yang menyerang namrud beserta pada pengikutnya dan angin topan yang memporak-porandakan negeri babylon. Akhirnya raja namrud pun mati akibat azab dari Allah yang maha kuasa.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Kisah Nabi Ibrahim Serta Beberapa Mukjizatnya Lengkap semoga dapat bemanfaat sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kalian.

Leave a Comment