Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa Singkat Padat Lengkap

Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa Singkat Padat Lengkap – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Nabi Adam dan Siti Hawa. Yang meliputi kisah nabi adam dan siti hawa, awal mula nabi adam diciptakan dan siti hawa, iblis yang sombong, dosa pertama yang dilakukan nabi adam dan siti hawa dan diturunkannya mereka ke bumi dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak artikel Pengetahuan Islam dibawah ini.

Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa Singkat Padat Lengkap

Untuk kali ini kami akan menceritakan dengan lengkap bagaimana sejarah penciptaan Nabi Adam As. dan perjalanan hidupnya Beliau hingga wafat. Suatu ketika, Allah berbicara di hadapan para malaikat yang isinya pembicaraan berkisar tentang penciptaan Adam yaitu leluhur manusia. Yang mana Adam dan keturunannya ini kelak akan menjadi khalifah (wakil) Allah di bumi.

Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa

Adapun tugas mereka untuk memakmurkan bumi. Mendengar penjelasan itu, para malaikat heran, kenapa harus Adam dan anak cucunya yang menjadi khalifah? Mestinya, malaikat yang diberi kehormatan seperti itu. Bukankah malaikat senantiasa bertasbih kepada Allah? Bumi akan aman bila dihuni malaikat dan tak akan ada kerusakan dan pertumpahan darah.

Sehingga membuat para malaikat merasa penasaran, mungkinkah selama ini Allah SWT. kurang berkenan dengan peribadatan mereka? Oleh karena itu, Allah berkehendak menciptakan makhluk yang lebih baik dari malaikat. Mereka khawatir kalau Allah SWT. menciptakan Adam itu karena lantaran kelalaian mereka, atau ada kesalahan yang mereka lakukan tanpa disadari.

Timbul keraguan di kalangan malaikat, mampukah manusia mengemban tugas berat itu? Sebab, sebelumnya bumi pernah dihuni oleh kalangan jin. Ternyata, mereka sering berbuat keonaran, sehingga banyak terjadi pertumpahan darah, kemaksiatan, dan kerusakan di sana. Bukan tidak mungkin Adam dan anak cucunya juga akan melakukan hal sama.

Keraguan para malaikat sebenarnya tidak beralasan. Sebab, Adam mempunyai beberapa keistimewaan. Adam diciptakan langsung oleh tangan Allah. Ruhnya juga langsung ditiupkan oleh-Nya. Selain itu, Adam juga dikaruniai akal. Berkat akal inilah Adam bisa mengamati, mempelajari, dan memahami benda-benda. Akal inilah yang memungkinkan Adam dan anak cucunya bisa menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi.

Keistimewaan ini benar-benar terbukti. Adam mampu mengungkapkan nama benda-benda. Kemampuan ini ternyata tidak dimiliki para malaikat. Mereka bungkam ketika disuruh untuk melakukan hal sama. Akhirnya, para malaikat pun mengakui keistimewaan Adam.

Nabi Adam Berasal dari Tanah

Kata Adam berasal dari adim yaitu Adimul Ardli berarti permukaan bumi. Nama Adam erat kaitannya dengan bahan penciptaan. Adam diciptakan dari tanah yang ada di permukaan bumi. Setelah mati, Adam dan anak cucunya juga akan dikuburkan di dalam tanah.

Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT yang penciptaannya berasal dari tanah. Berbeda dengan malaikat yang Allah ciptakan dari nur dan Iblis dari api. Sebelum penciptaan Nabi Adam di surga, Allah SWT. memerintahkan Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail untuk mengambil tanah ke bumi.

Namun yang berhasil mengambil tanah tersebut hanya malaikat Izrail. Izrail adalah Malaikat pencabut nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, dan Israfil dalam ajaran Islam. Nama Izrail tidak pernah disebut dalam Al-Qur’an. Walau begitu ia selalu disebut dengan Malak al Mawt atau Malaikat Maut yang oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail.

Pada suatu ketika Allah SWT. memerintahkan kepada malaikat Jibril supaya turun ke bumi mengambil tanah untuk mencipta Adam. Apabila dia sampai di bumi, bumi enggan tanahnya diambil untuk dijadikan Adam hinggakan bumi bersumpah, demi karena Allah SWT, tidak rela sebagian tanahnya akan dijadikan Adam karena khawatir Adam akan membuat maksiat kepada Allah SWT.

Karena itu lalu Jibril naik mengadap Allah SWT., dia gagal mengambil tanah setelah mendengar sumpah bumi. Kemudian Allah SWT. memerintahkan malaikat Mikail turun ke bumi dengan tujuan yang sama. Dia juga turut mendengar sumpah bumi seperti yang berlaku kepada Jibril. Lalu dia naik mengadap Allah SWT. dengan tangan kosong. Lalu tiba giliran malaikat Israfil. Dia juga mengalami nasib yang sama, kembali mengadap Allah SWT dengan perasaan yang hampa.

Kemudian Allah SWT. memerintahkan malaikat Israil menjalankan misi yang serupa. Dia telah mendengar sumpah bumi dan kembali mengadap Allah SWT. menceritakan tentang kegagalannya. Lalu Allah Swt berfirman:

Wahai Israil, Meskipun bumi bersumpah-sumpah dengan ucapan bagaimana pun jangan engkau mengalah. Katakan bahwa apa yang engkau buat atas perintah dan nama-Ku”.

Kemudian Israil turun sekali lagi ke bumi dan berseru kepada bumi :

Wahai bumi, ketahuilah bahwa kedatanganku adalah atas perintah Allah SWT. dan atas nama-Nya. Jika engkau membantah pekerjaanku ini, bererti engkau membantah perintah Allah dan sudah tentu engkau tidak ingin menjadi makhluk yang durhaka kepada Allah SWT.

Mendengar perkataan Israil, bumi tidak dapat berkata apa-apa lalu membiarkan saja Israil mengambil tanahnya. Menurut Ibnu Abbas, tanah-tanah itu berasal dari beberapa tempat seperti berikut,

  • Kepala nabi Adam dari tanah Baitul Muqaddis karena di situlah beradanya otak manusia dan akalnya.
  • Telinganya dari tanah Bukit Tursina ia alat mendengar dan tempat menerima nasihat.
  • Dahinya dari tanah Iraq kerana di situ tempat sujud kepada Allah SWT.
  • Mukanya dari tanah Aden kerana di situ tempat berhias dan tempat kecantikan.
  • Matanya dari tanah Al-Kautsar tempat untuk menarik perhatian.
  • Giginya dari tanah Al-Kautsar tempat memanis-manis.
  • Tangan kanannya dari tanah Ka’bah untuk mencari nafkah dan kerjasama sesama manusia.
  • Tangan kirinya dari tanah Paris, tempat beristinjak.
  • Perutnya dari tanah Khurasan, tempat lapar dan haus.
  • Kemaluannya dari tanah Babylon, di situlah tempat tipu daya syaitan untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa.
  • Dua kakinya dari tanah India, tempat berdiri dan berjalan.
  • Hatinya dari tanah Syurga Firdaus karena di situ tempat iman, keyakinan, ilmu, kemauan dsb.
  • Lidahnya dari tanah Thaif tempat mengucap Syahadah, bersyukur dan berdoa kepada Allah SWT.

Setelah mengambil tanah dari bumi, lalu Israil mengadap Allah SWT. kemudian Allah SWT. berfirman :

Wahai Israil, Engkau yang Ku tugaskan untuk mengambil tanah dan kelak engkau pula yang Aku tugaskan untuk mencabut nyawa manusia”.

Lalu Israil berkata :

Wahai Tuhanku, Hamba takut akan dibenci oleh seluruh anak Adam.

Allah Swt menjawab melalui firmannya :

Tidak, Mereka (manusia) tidak akan memusuhi engkau.

Aku yang mengaturnya. Lalu Aku jadikan ada sebab untuk mendatangkan kematian mereka seperti terbunuh, terbakar dsb.

Akhirnya, wujud Adam menjadi sempurna. Allah kemudian meniupkan ruh kepadanya. Setelah ruh ditiupkan, Allah menyampaikan sebuah titah kepada para malaikat. Titah itu juga berlaku bagi makhluk lain yang saat itu berada dekat dengan para malaikat. Isi titah menyebutkan agar para malaikat bersujud kepada Adam. Suatu penghormatan yang tak diberikan kepada makhluk selainnya.

Para malaikat patuh kepada titah sang pencipta. Mereka bersujud kepada Adam. Namun, ada makhluk yang membangkang. Dialah si Sombong Iblis. Makhluk dari kalangan bangsa jin ini merasa sok hebat. Dia merasa lebih mulia ketimbang Adam. Alasannya, iblis diciptakan dari api, sedangkan Adam dari tanah. Api lebih baik daripada tanah?

Iblis Menolak Untuk Bersujud Kepada Adam

Azazîl (Arab: عزازل ‘Azazīl, Inggris: Azazel, Izazil) adalah nama asli dari Iblis yang merupakan bapak dari bangsa jin,sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa nama asli Iblis adalah al-Harits. Menurut syariat Islam `Azazîl adalah pemimpin kelompok syaitan dari kalangan jin dan manusia.

Sebelum diciptakannya Adam, Azazîl pernah menjadi Imam para Malaikat (Sayyid al-Malaikat) dan Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga), selama beberapa puluh ribu tahun sebelum membangkang kepada Allah. Nama Azazil dapat ditemukan dalam beberapa kitab tafsir, diantaranya dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48).

Karena sifat sombong iblis terlihat dari dua sikap. Pertama, iblis memandang rendah Adam. Di mata iblis, Adam hanyalah makhluk kemarin sore, sedangkan dia sudah ada jauh sebelum Adam ada. Lalu, Adam pun diciptakan dari tanah, sedangkan dia diciptakan dari api. Masa, dia harus hormat kepada makhluk seperti Adam itu. Kedua, iblis menolak kebenaran. Iblis menolak untuk bersujud kepada Adam. Allah SWT berfirman :

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُواْ لآدَمَ فَسَجَدُواْ إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Artinya :

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al Baqoroh ayat 34)

Penolakan iblis jelas merupakan kedurhakaan, sehingga Allah SWT. murka kepadanya. Akibatnya, dia diusir dari surga. Tak hanya itu, iblis juga mendapat laknat Allah sampai hari kiamat. Ciri orang yang mendapat laknat Allah ialah tak bisa keluar dari kesesatan.

Itulah sebabnya, iblis selamanya berada dalam kesesatan. Bermula dari kesombongan, selanjutnya muncul kedengkian. Iblis merasa tidak nyaman lagi. Pasalnya, ada makhluk yang mendapat kemuliaan lebih darinya. Dia tak terima. Tidak boleh ada makhluk lain yang mengunggulinya. Oleh karena itu, dia ingin membuktikan kalau Adam itu tidak ada apa-apanya. Caranya, dia akan berusaha menyesatkan Adam dan anak-cucunya.

Maka dari itu ketika iblis mendapat laknat dari Allah SWT, iblis meminta tempo. Dia meminta umur panjang. Tak tanggung-tanggung, sampai hari kiamat. Umur selama itu akan dipergunakannya untuk membalas dendam. Iblis tidak ingin sendirian berada di neraka. Dia ingin membawa Adam dan keturunannya turut serta.

Awal Penciptaan Siti Hawa

Hidup seorang diri tidaklah mengenakkan, hal ini juga dirasakan Adam. Tak ada teman curhat, tak ada kawan berbagi baik dalam suka maupun duka. Pendek kata, Adam merasakan kesepian, Ia membutuhkan seorang pendamping. Kemudian, Hawa diciptakan, bahannya diambil dari tulang rusuk Adam.

Ketika itu, Adam yang sedang terlelap tidur Allah mengambil tulang rusuknya yang sebelah kiri. Walau diambil tulang rusuk, Adam tak merasakan sakit. Sekiranya merasa sakit, tentu Adam tidak akan sayang kepada Hawa.

Setelah Hawa tercipta, para malaikat bertanya,

Adam, siapa yang ada di samping kau?

“Seorang perempuan”

“Siapa namanya?”

“Hawa”

“Untuk apa Allah menciptakan Hawa?”

Untuk mendampingi saya, memberi saya kebahagiaan, dan memenuhi keperluan hidup saya sesuai dengan kehendak Allah.

Setelah itu Allah swt memerintahkan Adam as dan juga istrinya untuk menempati surga.

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلاَ مِنْهَا رَغَداً حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الْظَّالِمِينَ

Artinya :

Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqoroh ayat 35)

Kebahagiaan semakin lengkap. Allah menyuruh Adam dan Hawa tinggal di surga. Kehidupan di sana serba enak. Apa saja boleh dilakukan. Mereka bebas mencicipi apa saja sepuasnya. Namun, ada satu pantangan. Adam dan Hawa tidak boleh mendekati pohon larangan.

Larangan ini harus dipatuhi. Jika tidak, mereka bisa celaka. Di surga, Adam tidak perlu mencari nafkah. Segala keperluan sudah tersedia. Pendek kata, Adam dan Hawa tidak akan kelaparan, kehausan, dan kelelahan. Sungguh menyenangkan. Semua boleh dilakukan. Yang penting tidak dekat-dekat dengan pohon larangan. Mudah, bukan?

Dosa Pertama Yang Dilakukan Nabi Adam dan Hawa

Sejak membangkang, iblis tidak diperkenankan lagi tinggal di surga. Perasaan dendam dan dengki iblis semakin menjadi-jadi. Iblis tidak senang melihat Adam dan Hawa bahagia. Oleh karena itu, iblis lalu mencari-cari kesempatan. Dia ingin memperdaya mereka.

Pokoknya, Adam juga harus keluar dari surga. Kesempatan itu kini ada. Pohon larangan! Adam dan Hawa dilarang mendekati pohon itu. Ini peluang emas, tidak boleh disia-siakan. Iblis merasa sangat senang yang mana inilah saat untuk membuktikan bahwa Adam dan Hawa akan menjadi pecundang.

Apa pun caranya, Adam dan Hawa harus berhasil dijerumuskan. Segala upaya mesti dilakukan,  berbagai tipu muslihat direncanakan. Pertama-tama, iblis harus mendapat kepercayaan dari Nabi Adam As dan Siti Hawa. Dia pun melakukan pendekatan dengan berpura-pura menganggap Nabi Adam As dan Siti Hawa sebagai teman. Tutur katanya menawan. Bermacam rayuan dibisikkan iblis. Dikatakan bahwa dia ingin memberi nasihat. Ada rahasia besar yang ingin disampaikan. Rahasia supaya Nabi Adam As dan Siti Hawa bisa hidup kekal.

Akhinya, Hawa tak kuasa menahan diri. Hawa memakan buah pohon larangan. Hawa pulang dengan perasaan senang. Diceritakannya pengalaman tadi kepada Adam. Adam begitu tertarik. Ia juga ingin mencicipi. Pohon itu kemudian didekati. Buahnya dipetik dan… Adam memakan buahnya.

Lengkap sudah dengan Nabi Adam As dan Siti Hawa melanggar larangan dari Allah SWT. Tak hanya mendekati pohon larangan, tetapi juga Nabi Adam As dan Siti Hawa memakan buahnya. Tak lama kemudian, Nabi Adam As dan Siti Hawa merasakan akibatnya.

Aurat mereka terbuka, perasaan malu begitu saja muncul. Mereka berusaha mencari-cari dedaunan untuk menutupi aurat masing-masing. Maksudnya, untuk menutupi aurat mereka. Namun, pohon-pohon surga menjauh. Untungnya, ada satu pohon yang merasa kasihan. Pohon Tin mau memberikan daun-daunnya sehingga aurat mereka pun bisa tertutupi.

Dan Allah berfirman kepada mereka :

وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ

Artinya :

Kami berfirman: “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh dengan sebagian yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di muka bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang di tentukan.

Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat, Allah memberikan ilham kepadanya untuk bertaubat dan memohon ampun. Kalimat tersebut yaitu,

قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya :

Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf ayat 23)

Adam dan Hawa sangat malu. Tak hanya karena aurat mereka terbuka. Tetapi juga, karena teguran Allah kepada mereka. Adam dan Hawa sangat menyesal. Mereka telah berbuat kesalahan. Sambil menitikkan air mata, mereka memanjatkan doa.

Kemudian Allah menerima taubatnya dan mengampuni dosanya. Sesungguhnya Dia Dzat yang Maha Tinggi adalah Maha Penerima taubat bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya lagi Maha Penyayang kepada mereka. Wallahu a’lam.

Kisah Nabi Adam Dan Siti Hawa Singkat Padat Lengkap

Nabi Adam Diturunkan ke Bumi

Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang. Taubat Nabi Adam As dan Siti Hawa diterima. Kesalahan mereka pun diampuni sehingga membuat Nabi Adam As dan Siti Hawa merasa tenang. Ampunan Allah membuat hati mereka terasa lega. Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga. Nabi Adam As dan Siti Hawa sadar bahwa Iblis benar-benar musuh. Musuh yang harus senantiasa diwaspadai. Segala bujuk rayunya mesti dijauhi. Hidup kekal ternyata muslihat iblis.

Akibat terperdaya, kini Nabi Adam As dan Siti Hawa harus pindah. Mereka tak bisa lagi tinggal di Surga. Allah menyuruh mereka turun ke bumi. Sekarang, Nabi Adam As dan Siti Hawa tinggal di bumi. Mengemban tugas menjadi khalifah. Namun, perseteruan iblis dan Adam terus berlanjut. Iblis akan terus berusaha mewujudkan janjinya. Janji untuk menyesatkan Adam.

Demikian, Adam dan Iblis menjadi musuh bebuyutan. Permusuhan ini juga berlaku untuk keturunan Adam dan iblis. Permusuhan akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Kenikmatan surga tinggal kenangan. Dulu, di surga serbaada. Mau makan tinggal makan, mau minum tinggal minum. Namun di bumi, Adam dan Hawa tak bisa berpangku tangan. Mencari sesuap nasi menjadi tugas. Mereka harus bekerja keras.

Saat diturunkan ke bumi, Adam dan Hawa terpisah. Hawa diturunkan di daerah Jeddah, Saudi Arabia. Kata Jeddah berarti nenek. Hawa adalah nenek seluruh umat manusia. Sementara itu, Adam diturunkan di daerah Hindustan. Keduanya bertemu di Jabal Rahmah di dataran Arafah.

Oleh karena itu, Jabal Rahmah kerap dijadikan simbol “cinta” oleh para peziarah. Perasaan bahagia begitu membuncah. Betapa tidak, sekian lama berpisah akhirnya bertemu jua. Hidup menjadi lebih bersemangat. Sekarang, keduanya bisa berkumpul lagi. Berjuang bersama lebih mudah daripada sendiri-sendiri. Bisa saling menjaga, dan saling menasihati.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Kisah Nabi Adam Dan Siti Hawa Singkat Padat Lengkap. Semoga dapat bemanfaat sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kalian.

Leave a Comment