Bacaan Doa Mustajab Terbebas Hutang Sesuai Sunah Rasul

Bacaan Doa Mustajab Terbebas Hutang Sesuai Sunah Rasul – Pada kesempatan ini tentang Doa Terbebas Dari Hutang. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan beberapa doa mustajab terbebas dari hutang yang diajarkan sesuai sunah Rasulullah SAW. Untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasan Pengetahuan Islam berikut ini.

Bacaan Doa Mustajab Terbebas Hutang Sesuai Sunah Rasul

Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang sampai utangnya menumpuk. Seperti kelalaian dalam membayar dengan tepat waktu dan kurangnya memahami kemampuan membayar.

Definisi Utang Piutang

Utang piutang adalah memberikan suatu pinjaman kepada orang lain dengan suatu perjanjian tertentu, dengan mengembalikan pinjamannya dalam jangka waktu yang disepakati.

Dalam hidup, terkadang seseorang dihadapkan pada kondisi terdesak dan terjepit sehingga mau tak mau ia harus berutang kepada saudaranya yang lain.

Apalagi pada masa seperti sekarang ini, di mana kebutuhan hidup terus meningkat. Harga-harga barang kian melambung, keinginan semakin banyak dan godaan terlihat di sana sini.

Memberikan Utang atau Pinjaman

Karena, memberi itu lebih utama daripada menerima, dan tangan diatas lebih baik daripada tangan yang dibawah.

Rasulullah senantiasa menganjurkan agar kita membantu saudara kita yang kekurangan dan berada dalam penderitaan serta kesengsaraan hidup.

Jika kita tidak mampu memberi mereka secara cuma-cuma, maka hendaknya kita bersedia mengutanginya.

Pahala Memberikan Utang atau Pinjaman

Memberikan pinjaman atau utang kepada sesama muslim akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Sebagaimana Rasulullah telah bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ ، يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا ، سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Artinya:

“Barang siapa menghilangkan kesusahan seorang mukmin dari kesusahan dunia, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya dari kesusahan di hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan orang miskin, maka Allah akan memberi kemudahan untuknya di hari kiamat.” (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud).

Beruntung jika orang yang diutangi sudi sedikit bijaksana memberikan keringanan atau kelonggaran waktu. Jika tidak, mungkin orang yang utang itu masuk bui gara-gara hutangnya. Adapun di akhirat, menjadi beban utang itu lebih berat lagi.

Jenis Utang

Utang dalam hukum Islam terbagi menjadi dua yaitu utang yang baik (qardh hasan) dan utang berbunga (qardh ribawi). Adapun keterangannya sebagai berikut:

  1. Utang Baik atau Utang Halal

Utang piutang yang halal adalah transaksi utang piutang dari pemberi pinjaman kepada orang yang meminjam berdasarkan pada ingin menolong atau rasa belas kasih kepada peminjam (muqtaridh).

Hal ini agar peminjam bisa memenuhi kebutuhannya yang mendesak dan mengembalikan pinjamannya dengan nilai yang sama tanpa syarat melebihkannya.

  1. Hutang Ribawi atau Hutang Haram

Utang piutang yang riba yaitu pinjaman yang diberikan pada orang yang meminjam dengan syarat mengembalikannya dengan nilai lebih dari jumlah yang dipinjam atau dihutang.

Dari jenis utang diatas, hindari jenis utang yang riba, karena ini dilarang dan diharamkan oleh Allah.

Segeralah Melunasi Utang

Rasulullah bersabda :

مَطْلُ الْغَنِىِّ ظُلْمٌ ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِىٍّ فَلْيَتْبَعْ

Artinya: “Menangguhkan utang orang yang mampu adalah suatu kezaliman. Dan, apabila diantara kamu sekalian itu dibayar oleh orang yang mampu dengan cara cicilan maka terimalah yang demikian itu.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Jika kita berutang dengan niat yang benar ingin membayarnya dan kita juga berusaha untuk melunasinya atau mencicilnya sesuai perjanjian. Maka Allah akan memberi rezeki kepada kita untuk membayarnya.

Tindakan Hendak Membayar Hutang

Apa yang perlu dilakukan saat hendak membayar utang?

Selain membaca dan mengamalkan doa membayar hutang, kita perlu melakukan kebaikan kepada orang yang telah berjasa mengutangi kita. Rasulullah mengajarkan kepada kita semua bahwa:

“Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik dalam membayar utangnya.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Berbuat baik saat membayar utang bisa berarti dua hal.

  1. Membaguskan pembayaran utangnya

Kita memberikan pembayaran yang lebih baik daripada harta yang dulu kita utang. Misalnya, jika kita dulu berutang uang Rp. 2.000.000, maka saat melunasinya kita bisa memberinya uang kelebihan Rp. 100.000.

Ingat, hal ini bukan berarti kita memberi bunga, karena tidak ada perjanjian sebelumnya. Dalam hal ini, kita hanya ingin berbuat baik kepadanya dengan menyedekahkan uang kelebihan tersebut.

Jika kita tidak ingin berbuat baik kepadanya dengan menyedekahkan uang kelebihan tersebut, itu juga tidak mengapa.

Sebagaimana Imam Nawawi berkata:

“Disunnahkan bagi orang yang punya utang atau lainnya, mengembalikan (utangnya) dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang ada padanya. Ini termasuk bagian dari sunnah dan aklaqul karimah. Dan, itu bukan termasuk utang yang menarik manfaat (bunga), karena sesungguhnya hal itu terlarang. Sebab. Yang dilarang adalah yang ada perjanjian sewaktu akad utang.”

  1. Mendoakan orang yang memberi utang

Mendoakan orang yang telah memberi kita utang sebagaimana doa yang diajarkan Nabi Muhammad.

Doa Untuk Pemberi Utang

بَارَكَ اللهُ لَكَ فِيْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ

Doa Untuk Pemberi Utang Latin

“Baarakallahu laka fii ahlika wamaalika”

Arti Doa Untuk Pemberi Utang

“Semoga Allah memberikan berkah kepadamu dalam keluarga dan hartamu.” (HR. Nasa’I, Ibnu Majah dan Ibnu Sunni).

Dalam doa ini, kita meminta kepada Allah agar memberikan keberkahan kepadanya, yaitu kebaikan yang terus melimpah kepada keluarga dan hartanya.

Mengapa keberkahan dalam keluarga dan hartanya?

Karena, utang itu berkaitan dengan hal keduniaan sehingga yang kita minta adalah bertambahnya kebaikan dalam hal dunianya.

Keberkahan keluarga berarti kebaikan yang ada dalam keluarganya, berupa ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan rumah tangga. Sedangkan keberkahan dalam harta berarti bertambahnya nilai atau jumlah harta tersebut dengan disertai kebaikan di dalamnya.

Bersedekah itu dapat mendatangkan keberkahan rezeki, maka apalagi mengurangi harta kepada orang yang membutuhkan, tentunya akan mendatangkan keberkahan juga.

Dengan doa keberkahan ini, kita meminta kepada Allah agar mewujudkan janji keberkahan sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam surah At Taghaabun ayat 17:

اِنۡ تُقۡرِضُوا اللّٰہَ قَرۡضًا حَسَنًا یُّضٰعِفۡہُ لَکُمۡ وَ یَغۡفِرۡ لَکُمۡ ؕ وَ اللّٰہُ شَکُوۡرٌ حَلِیۡمٌ

Artinya:

“Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan balasannya kepadamua dan mengampuni kamu. Dan, Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun”, (QS. At-Taghaabun ayat 17).

Doa Terbebas Dari Hutang

Sebagaimana kami kutip dari Ustadz Abdul Somad bahwa ada doa yang diajarkan Rasulullah SAW agar terbebas dari hutang: “Nabi SAW mengajarkan doa sebagaimana Hadits yang diriwayatkan Ahmad bin Hambal,” katanya.

Beliau kemudian menyampaikan doa seperti di bawah ini.

Bacaan Doa Terbebas Hutang Arab

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Bacaan Doa Terbebas Hutang Latin

“Allahumma inni audzu bika minal Hammi wal hazan, wa a’udzu bika minal ‘ajzi wal kasal, wa audzu bika minal jubni wal bukhl, wa audzu bika min ghalabatid dain wa qahrir rijal.”

Arti Doa Terbebas Hutang

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia.”

Kami juga mengutip dari Ustadz Yusuf Mansur, beliau menyampaikan “Untuk melunasi utang, coba untuk membaca doa berikut:

الله ربي لا اشرك به شئا

Alloohu Robbii. Laa usyriku bihii syai-aa.

Tiap-tiap di sujud akhir. Dibaca 40 sampai dengan 100 hari tiap-tiap di sujud akhir.

Alloohu Robbii. Laa usyriku bihii syai-aa, Allah itu Tuhanku. Pelunas utangku. Pemberi rizki buatku. Penolongku.

Allah SWT adalah pembebas segala kesulitanku. Allah mempermudah jalan-jalan yang sulit buatku. Memperingan beban di pundakku. Allah itu pelepas persoalan-persoalanku.

Segala hal yang kubutuhkan agar utangku itu lunas, dari Allah saja semata. Ini pengertian الله ربي (Alloohu Robbii…)

Laa usyriku bihii syai-aa, artinya, komitmen dan statement, gak perlu yang lain, gak bakal datang ke yang lain, gak bakal pilih jalan yang salah, agar lunas.

Akan tetapi bukan hanya berdoa saja, jelasnya adalah harus ada usaha untuk bekerja dan mencari pendapatan agar hutang bisa cepat teratasi.

Demikian ulasan tentang Bacaan Doa Mustajab Terbebas Hutang Sesuai Sunah Rasul. Semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua. Terimakasih.