Hikmah Adzan, Keutamaan Dan Dalil Lengkap

Hikmah Adzan, Keutamaan Dan Dalil Lengkap – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Adzan. Yang meliputi hikmah dan keutamaan adzan yang merupakan panggilan (seruan) kepada umat muslim untuk segera meninggalkan segala macam aktifitas yang bersifat duniawi untuk segera menghadap Allah SWT yaitu melaksanakan sholat wajib 5 waktu beserta dalilnya dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih detailnya silahkan simak ulasan Pengetahuanislam.com dibawah ini.

Hikmah Adzan

Adzan dikumandangkan sebanyak 5 kali dalam sehari. Adzan pertama kali dikumandangkan sekitar 14 abad lalu hingga saat ini dan tak dapat dihitung berapa juta kali adzan telah berkumandang. Dari berbagai masjid atau mushola yang mengumandangkan adzan oleh seorang muazzin. Susul menyusul dan saling saut-menyaut bergantian dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Selesai di negeri yang satu kemudian berpindah ke negeri yang lain selama matahari masih terbit dan terbenam.

Jika kita ingin menghitung, anggaplah dalam setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1.400 tahun, maka 1.400 tahun x 356 hari = 511.000 hari. Dalam satu hari bila adzan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan telah dikumandangkan sekitar 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan adzan, jadi adzan telah dikumandangkan kurang lebih sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!

Keutamaan Adzan Dan Dalilnya

Hikmah Adzan, Keutamaan Dan Dalil Lengkap

Banyak dalam riwayat dari Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang keutamaan adzan dan muadzin (orang-orang yang menyerukan adzan), diantaranya adalah sebagai berikut :

إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثَوَّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَر

Artinya :“Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi …” (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 1267)

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu juga, ia mengabarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا

Artinya :”Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya…” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 980)

Muawiyah radhiallahu ‘anhu

Muawiyah radhiallahu ‘anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

الْمؤَذِّنُوْنَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya : “Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 850)

Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu

Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya : “Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 609)

Ibnu ’Umar radhiallahu ‘anhu

Ibnu ’Umar radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُغْفَرُ لِلْمْؤَذِّنِ مُنْتَهَى أََذَانِهِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ سَمِعَهُ

Artinya : “Diampuni bagi muadzin pada akhir adzannya. Dan setiap yang basah atau pun yang kering yang mendengar adzannya akan memintakan ampun untuknya.” (HR. Ahmad 2: 136. Syaikh Ahmad Syakir berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan para imam dan muadzin,

اللَّهُمَّ أَرْشِدِ الْأَئِمّةَ وَاغْفِرْ لِلَمْؤَذِّنِيْنَ

Artinya : “Ya Allah berikan kelurusan bagi para imam dan ampunilah para muadzin.” (HR. Abu Dawud no. 517 dan At-Tirmidzi no. 207, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 217)

Aisyah radhiallahu ‘anha

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ، فَأَرْشَدَ اللهُ الْأَئِمّةَ وَعَفَا عَنِ المْؤَذِّنِيْنَ

Artinya : “Imam adalah penjamin sedangkan muadzin adalah orang yang diamanahi. Semoga Allah memberikan kelurusan kepada para imam dan memaafkan paramuadzin.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya no.1669, dan hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 239) (lihat Shahih Fiqih Sunnah, Bab Adzan)

Itulah beberapa hikmah, keutamaan adzan dan muadzin yang sungguh sangat luar biasa. Sebagai orang beriman, sudah selayaknya menghormati, mengagungkan, dan memperhatikan azan karena pada hakikatnya azan merupakan panggilan Allah SWT agar kita segera mendatangi rumah-Nya untuk melaksanakan ibadah shalat secara berjamaah.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Hikmah Adzan, Keutamaan Dan Dalil Lengkap semoga dapat bemanfaat sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kalian.

Leave a Comment