Sejarah Perintah Shalat Wajib 5 Waktu Terlengkap

Sejarah Perintah Shalat Wajib 5 Waktu Terlengkap – Pada pembahasan ini mari kita melihat Ringkasan Sejarah Shalat Wajib. Yang meliputi Sejarah tentang kapan shalat 50 waktu menjadi 5 waktu yang diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw. dan umatnya dengan pembahasan terlengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih jelasnya mari lihat artikel Pengetahuan Islam mengenai Sejarah Perintah Shalat Wajib 5 Waktu berikut.

Sejarah Perintah Shalat Wajib 5 Waktu Terlengkap

Dalam pembahasan kali ini akan menjelaskan mengenai Sejarah Perintah Shalat Wajib 5 Waktu dengan pembahasan secara singkat dan jelas.

Sejarah Perintah Shalat Wajib

Sejarah Perintah Shalat Wajib 5 Waktu Terlengkap

Ibadah sholat lima waktu diwajibkan pada umat ini saat Nabi shallallahu’alaihi wa sallammasih tinggal di Makkah, sebelum hijrah ke Madinah dilakukan. Tepatnya saat malam isra’ mi’raj. Satu setengah tahun sebelum hijrah. Sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah,

فلما كان ليلة الإسراء قبل الهجرة بسنة ونصف ، فرض الله على رسوله صلى الله عليه وسلم الصلوات الخمس ، وفصل شروطها وأركانها وما يتعلق بها بعد ذلك ، شيئا فشيئا
Pada malam isra’ mi’raj, tepatnya satu setengah tahun sebelum hijrah, Allah mewajibkan sholat lima waktu kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Kemudian secara berangsur, Allah terangkan syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, serta hal-hal yang berkaitan dengan sholat”.

Ustadz Ahmad Farraj :

Apakah peranan Nabi Musa as. sehingga beliau menyuruh Nabi Muhammad SAW. menghadap kembali kepada Allah untuk meminta keringanan bagi kaum muslimin agar jumlah kewajiban shalat itu dikurangi lagi ?.

Fadlilatus Syekh Asy-Sya’rawi :

Di sini kita bicarakan pula tentang masalah shalat. Shalat ini (sebagaimana yang telah saya sebutkan) fardlukan secara langsung oleh Allah Ta’ala yang mana hal ini menunjukkan sangat pentingnya shalat itu. Menurut riwayat dikatakan bahwa Allah Ta’ala mewajibkan kepada kita shalat sebanyak 50 waktu dalam sehari semalam. Setelah itu Rasulullah SAW. pergi kepada Nabi Musa as., kemudian Nabi Musa berkata kepada beliau, “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan….”. Rasulullah SAW. pun menuruti apa yang diperintahkan oleh Nabi Musa itu sehingga beliau berulang – ulang datang menghadap Allah samapai akhirnya Allah meringankan shalat itu tinggal 5 waktu dalam sehari semalam.

Di sini ada suatu hal yang sangat perlu untuk diperhatikan oleh kaum muslimin, bahwa kebencian kita terhadap orang – orang Yahudi itu jangan sampai melibatkan Nabi Musa as., karena Nabi Musa adalah utusan Allah dan termasuk salah seorang daru Ulul Azmi. Adapun masalah permohonan beliau kepada Nabi Muhammad SAW. agar kembali kepada Allah untuk meminta keringanan, apakah hal seperti ini merupakan wasiat ?. Wasiat macam apa ?. wasiat itu mesti datangnya dari orang yang mewajibkan saya (musalnya) untuk berbuat lebih banyak lagi. Adapun wasiat yang isinya untuk meringankan, apakah hal ini dikategorikan sebagai wasiat ?. Yang jelas, dia menghendaki agar diringankan beberapa perkara dari padaku karena ia tahu bahwa diriku tidak mampu menunaikannya.

Ustadz Ahmad Farraj :

Di dalam riwayat dikatakan bahwa Nabi Musa mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW. demikian, “….sesungguhnya ummatmu tidak mampu melaksanakannya ….”. Seakan-akan dengan perkataan ini Nabi Musa hendak mengecilkan yakni menganggap kecil (remeh) terhadap ummat Islam ini. Dalam lafal lain dikatakan, ” Sesungguhnya ummatmu itu lemah, tidak mampu untuk melakukannya”. Apakah makna semua ini ?.

Fadlilatus Syekh Asy-Sya’rawi :

Begitu yang dikatakan Nabi Musa, tetapi ketika beliau mengatakan kepada Nabi Muhammad, “Aku telah mencoba ummat sebelum engkau”, pada hal Allah cuma mewajibkan dua kali shalat saja kepada kaum Nabi Musa, yakni pada waktu pagi dan petang, yang mana dengan dua macam shalat ini saja mereka sudah tidak dapt menunaikannya, maka ketika Musa mengetahui keadaan ummatnya yang demikian, lalu beliau mengucapkan perkataan seperti yang telah disebutkan tadi, maka hal ini adalah menunjukkan kecintaan Nabi Musa terhadap Nabi Muhammad dan ummatnya, karena itulah beliau menghendaki agar ummat Muhammad jangan diberi beban kewajiban seperti yang dibebankan kepada ummatnya (Bani Israil) yang mana mereka tidak melaksanakan kewajiban tersebut.

ini tidak berarti menunjukkan bahwa kita ini sebagai ummat yang lemah. Beliau hanya menduga bahwa ada kemungkinan kita tidak dapat melaksanakannya. Mengapa ?. Karena beliau telah mencoba ummat beliau, namun mereka tidak mampu melakukannya, kemudian beliau anggap keadaan kita seperti mereka.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Sejarah Perintah Shalat Wajib 5 Waktu Terlengkap semoga bermanfaat sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Leave a Comment